Selasa, 19 Juni 2012

JAMUR (FUNGI)


A.    Jamur (Fungi)
Fungi atau jamur adalah nama umum, sedangkan nama lainnya adalah kapang, cendawan, atau supa (suung). Jamur mudah dikenali, apalagi jamur telah membentuk alat pembiakannya yaitu spora. Bagian fase jamur yang mudah dikenali ini sebenarnya merupakan satu fase atau tahapan bentuk pergiliran turunannya yaitu sporofitnya. Sporofit adalah suatu fase yang menghasilkan spora. Sebelum menghasilkan spora terlebih dahulu jamur membentuk badan penghasil spora, seperti sporangium, askus, basidium, ataupun konidiofor. Sebenarnya jamur tidak saja langsung merupakan sporofit, tetapi ada fase sebelumnya yang tidak mudah dikenali oleh orang awam adalah fase gametofitnya. Jamur (fungi) termasuk makhuk hidup eukariaot yang  tidak berklorofil. Ciri khas lainnya adalah dinding sel jamur tersusun atas kitin. Kitin adalah zat seperti pada kulit udang dan kepiting. Tubuhnya terdiri dari satu sel atau berbentuk benang yang disebut hifa, tetapi ada pula yang berbentuk bulat atau batang pendek, yang disebut golongan khamir. Hifa berinti, ada yang bersekat dan ada yang tidak bersekat.
Menurut D. Dwidjoseputro yang disebut jamur adalah tumbuhan yang berinti, berspora, tidak berkhlorofil berupa sel atau benang bercabang-cabang, dengan dinding dari selulosa atau dari kitin, atau dari keduanya, dan umumnya berkembangbiak secara seksual dan aseksual. Jamur tergolong tumbuhan thallus karena belum dapat dibedakan antara batang,akar dan daunnya. Jamur tempe (Rhizopus) atau jamur oncom (Neurospora) mempunyai hifa yang tampak seperti serabut kapas. Hifa tumbuh bercabang-cabang membentuk anyaman yang disebut miselium. Tubuh jamur terdiri dari kumpulan miselium. Jamur yang terdiri dari satu sel misalnya jamur ragi (Saccharomyces). Jamur tidak dapat berfotosintesis, sehingga jamur mengambil makanan dari lingkungannya (heterotrof).
Tumbuhan jamur memiliki ciri-ciri antara lain:
a.       Jamur merupakan organisme yang unisellulair (bersel tunggal) dan ada juga yang multicellulair (barsel banyak).
b.      Jamur merupakan tumbuhan thallus (Thallophyta) yang tidak memiliki klorofil sehingga merupakan organisme heterotrof (organisme yang membutuhkan sumber karbon dari bahan organik), yang terdiri dari:
1)         Saprofit, sumber karbon diambil dari bahan organik yang telah membusuk. Jamur ini banyak di jumpai di atas tanah, kayu lapuk, atau bangkai binatang. Contohnya jamur kayu, jamur kuping, jamur merang, dan jamur karat.
2)         Parasit, mengambil senyawa yang dibutuhkan oleh organisme hidup. Contohnya jamur panu yang hidup parasit pada kulit manusia.
3)         Tubuh jamur terdiri dari benang hifa yang membentuk jalinan yang disebut miselium, tangkai, sporangium dan kantung spora.
4)         Reproduksi secara seksual dangan cara pertemuan benang hifa yang berbeda muatan dan aseksual dengan spora.
B.     Perkembangbiakan Jamur
Cara perkembangbiakan jamur dapat di bedakan menjadi dua macam, yaitu secara aseksual (vegetatif) dan secara seksual (generatif).
a.       Perkembangbiakan aseksual dengan membentuk spora, bertunas, atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora, contoh jamur yang membentuk spora adalah Rhizopus.
b.      Perkembangbiakan seksual terjadi dengan meleburnya dua hifa dari jamur berbeda untuk membentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi badan buah.
C.    Klasifikasi Jamur
Jamur dapat diklasifikasikan berdasarkan hifa dan alat reproduksinya. Jamur dibedakan menjadi 4 divisi yaitu Zygomycotina, Ascomycotyna, Basidiomycotina, dan Deuteromycotina. Saat ini masih terdapat jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Jamur yang demikian dikelompokkan dalam divisi Deuteromycotina yang berarti jamur tak tentu.
Jamur termasuk filum Mikota yang terdiri dari:
a.      Zygomycotina
Jamur Zygomycotina memiliki ciri-ciri:
1)      Hidup sporofit.
2)      Hifa membentuk anyaman (miselium) yang tidak bersekat.
3)      Reproduksi aseksual dengan membentuk spora, reproduksi seksual dengan konjugasi antara dua hifa yang akan menghasilkan spora.
Contoh:
§  Rhizopus oryzae, digunakan untuk membuat tempe.
§  Phytophtora infestans, hidup parasit pada daun kentang.
b.      Ascomycotina
Jamur Ascomycotina memiliki ciri-ciri:
1)      Tubuh ada yang uniscellulair dan ada yang multicellulair.
2)      Spora dibentuk dari askus (sel yang mengembung) disebut askospora sebagai hasil dari perkembangbiakan seksual. Spora terdapat di dalam askus yang menyerupai kantong. Di dalam kantong terdapat 8 spora.
3)      Askus ada yang berkelompok (askokatip) dan ada yang sendiri-sendiri.
4)      Ascomycotina memiliki alat kembang biak secara vegetatif dengan kondiospora atau konidia.
Ascomycotina dapat ditemukan pada makanan yang busuk. Warnany ada yang merah, cokelat, atau hijau. Beberapa Ascomycotina digunakan dalam industri makanan misalnya kecap, tahu, oncom, dan roti.
Contoh:
§  Saccharomyces cerevisae, untuk membuat tape.
§  Aspergilus oryzae, untuk membuat sake di Jepang.
§  Aspergilus wentii, untuk membuat kecap.
§  Penicillium notatum, menghasilkan zat antibiotic (penisilin).
§  Penicillium camenberti, untuk membuat keju.
§  Neurospora crassa, untuk membuat oncom.
c.       Basidiomycotina
Jamur Basidiomycotina memiliki ciri-ciri:
1)      Umumnya berbentuk makroskopis (dapat dilihat dengan mata).
2)      Memiliki miselium yang bersekat-sekat dari miselium tumbuh tubuh buah (basidiokarp) yang beraneka ragam bentuknya.
3)      Dalam basidiokarp terdapat jalinan-jalinan benang hifa. Benang hifa yang bermuatan positif bertemu dengan basidium yang bermuatan negatif terjadi plasmogami dan membentuk miselium dikariota.
4)      Ujung miselium menggelembung membentuk basidium yang menghasilkan empat spora bertangkai.
5)      Berkembangbiak secara seksual dengan basidiospora dan aseksual dengan konik.
Contoh:
§  Volvariella volvacea (jamur merang, dapat dimakan)
§  Ausricularia auricula (jamur kuping, dapat dimakan)
§  Puccinia graminis (jamur karet)
§  Ustilago scitaminae (jamur api)
d.      Deuteromycotina
Deuteromycotina memiliki ciri-ciri:
1)      Belum diketahui cara reproduksi generatifnya, sehingga disebut jamur tak sempurna (fungi imperfecti).
2)      Hifanya bersekat.
3)      Perkembangbiakan aseksual dengan konidia. Contohnya jamur oncom (Monilia sitophyla).
D.    Peranan Jamur bagi Manusia
Jamur dapat dibagi menjadi dua macam yaitu jamur yang menguntungkan dan jamur yang merugikan.
1)      Jamur yang menguntungkan
a.       Untuk industri makanan dan minuman (seperti tape, kecap, dan keju).
b.      Untuk menghasilkan antibiotik, seperti penisilin.
c.       Sebagai bahan mekanan sayur bergizi tinggi.
d.      Untuk percobaan di laboratorium.
e.       Pengurai dalam ekosistem.
2)      Jamur yang merugikan
a.       Dapat menyebabkan penyakit (kulit).
b.      Menyebabkan infeksi pada biji-bijian.
c.       Menyebabkan daun menggulung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar